Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu kamar dan tekanan normal. Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah menguap. Titik didih isomer haloalkana berubah sesuai urutan berikut: primer > sekunder > tersier, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1. Titik Didih Senyawa Haloalkana
Senyawa
|
Titik Didih (°C)
|
1–kloropropana
|
46
|
2–kloropropana
|
34,8
|
1–klorobutana
|
77
|
2–klorobutana
|
68
|
1–kloro–2–metil propana
|
69
|
2–kloro–2–metil propana
|
51
|
Sumber: Kimia Lengkap SPPM, 1985
|
Energi ikatan rata-rata (dalam kJ mol–1): C–F = 485; C–Cl = 339; C–Br = 284; C–I = 213. Hal ini menunjukkan bahwa senyawa iodoalkana paling reaktif untuk gugus alkil yang sama. Ikatan C–F adalah paling kuat sehingga senyawa fluoroalkana relatif stabil dan banyak digunakan sebagai gas propelan dalam bentuk aerosol.
Haloalkana dapat dihidrolisis menjadi alkohol yang bersesuaian jika diolah dengan basa alkali berair. Persamaan reaksinya:
|
Refluks
|
|
C2H5Br + NaOH(berair)
|
→
|
C2H5OH + NaBr
|
Etanol cair dapat digunakan sebagai pelarut untuk haloalkana. Atom halogen pada haloalkana dapat diganti oleh gugus siano (–CN) dengan cara pemanasan. Contohnya, bromopropana dicampurkan dengan kalium sianida dalam alkohol cair akan membentuk propanonitril dan kalium bromida. Persamaan reaksinya:
|
Refluks Alkohol
|
|
C2H5Br + KCN
|
→
|
C2H5CN + KBr
|
Jika haloalkana dipanaskan dalam larutan amonia beralkohol dalam wadah tertutup akan dihasilkan amina. Persamaan reaksinya :
|
∆
|
|
|
|
C2H5Br + 2HN3
|
→
|
C2H5NH2
|
+
|
HBr
|
|
|
Etilamina
|
|
|
Refluks adalah teknik mendidihkan cairan dalam wadah labu distilasi yang disambung dengan alat pengembun (kondensor refluks) sehingga cairan terus-menerus kembali ke dalam wadah.
Pergantian atom atau gugus oleh atom atau gugus lain dinamakan reaksi substitusi.
Judul : bagaimana sifat dari haloalkana?
Deskripsi : Senyawa klorometana dan kloroetana berwujud gas pada suhu kamar dan tekanan normal. Haloalkana yang lebih tinggi berupa cairan mudah menguap...